Belanda Ingin Umat Kristen di Indonesia Dilindungi

Party for Freedom (PVV) mengatakan bahwa Belanda seharusnya meminta agar Indonesia memberikan perlindungan yang lebih kepada orang Kristen karena tindakan anarkis yang dilakukan oleh pihak lain dalam negara minoritas Kristen ini.

Dalam sebuah petisi, pemimpin PVV Geert Wilders dan Raymond de Roon meminta pemerintah untuk memanggil ambassador Indonesia. Mereka menulis kepada Menteri Luar Negeri Belanda Maxime untuk mengatakan kepada ambassador Indonesia tersebut bahwa ‘Belanda meminta tindakan yang cepat agar pemerintah Indonesia melindungi minoritas Kristen di Bekasi dan area lainnya.” Bila permintaan tersebut tidak dipenuhi maka mereka akan menghentikan hubungan kerjasama dengan Indonesia.

Adapun sebab pernyataan PVV ini dikarenakan terjadinya konferensi yang bernama Konferensi Islam Bekasi I yang diadakan minggu lalu dan berhasil mengumpulkan 2000 wakil dari berbagai organisasi Islam. Mereka kemudian bergabung dalam Presidium Islam Bekasi dengan tugas untuk mengadakan perang melawan ‘kristenisasi’.

“Sepertinya umat Kristen ingin mengetes kesabaran kami. Kami merencanakan untuk mengundang mereka dalam sebuah dialog untuk menentukan apa yang mereka mau. Jika pembicaraan tidak berjalan mulus, itu berarti perang,” kata Murhali Barda, Sekretaris Umum Bekasi FPI. Murhali juga menambahkan bahwa umat Kristen ‘sedang merencanakan sesuatu’.

Ketua Kongres Islam Bekasi sendiri memberikan beberapa masukan agar pemerintah Bekasi berada di jalur syariah dan merekomendasikan bahwa setiap mesjid di Bekasi membentuk sendiri tentara militer mereka. Abdul Qadir Aka, mengatakan bahwa “Kalau memang diharuskan, kami akan punya banyak orang dimana-mana…kami punya ratusan bahkan ribuan mesjid di Bekasi. Bayangkan apa yang dapat terjadi jika kami bersatu.”

20 Juni lalu, Gereja Pondok Timur Indah di Bekasi ditutup karena ‘jemaat mengadakan doa di tempat yang tidak seharusnya’. Mei akhir, sekolah Katolik bernama St. Bellarminus diserang oleh grup Islam karena salah satu komentar yang dibuat di website. Di bulan Februari Gereja Galilea Bekasi ditutup karena pernyataan tanpa bukti mengkristenkan banyak orang Muslim.

“Kejadian-kejadian ini menunjukkan bahwa mereka mau melakukan apapun untuk membuat umat Kristen diam,” tambah Manajer Daerah ICC, Logan Maurer. “Kenyataan bahwa mereka membentuk prajurit militer berarti mereka mengambil langkah nyata dan kebebasan beragama, di dalam bahaya.”

Sebagai umat Kristen, yang perlu kita lakukan adalah menunjukkan bahwa kita menganggap mereka saudara kita, setidaknya saudara sebangsa yang saling menghormati kebebasan beragamanya. Jika memang seseorang berpindah agama bukan karena paksaan tapi atas kehendak sendiri, bukankah itu sesuai dengan UUD Pasal 29? Tunjukkan bahwa Yesus penuh kasih, karena itu jangan membalas kejahatan dengan kejahatan.

http://www.jawaban.com/index.php/news/detail/id/90/news/100706165913/limit/0/

Comments

Popular posts from this blog

PRIMBON JAWA LENGKAP

BUBUR MERAH PUTIH UNTUK SELAMATAN WETON

SEJARAH KAWITANE WONG JAWA LAN WONG KANUNG