BANGKITLAH KEJAWEN!!!
BANGKITLAH KEJAWEN!!!
Postby Blackangel9 » Thu Aug 24, 2006 12:15 am
sempat aku pelajari sedikit filosofi Kejawen
dimanakah jejaknya saat ini
AGAMA asli rakyat jawa yg saat ini dilupakan
banyak anak cucunya yg sudah lupa akan budaya
meninggalkan jejak kemuliaan nenek moyang
menuju kehancuran dengan mengagungkan "Identitas Asing"
semoga teman2 yg menbaca ini akan berjuang dan bersatu untuk menegakkan kembali KEMULIAAN TANAH JAWI
User avatar
Blackangel9
Mulai Suka
Mulai Suka
Posts: 130
Joined: Fri Aug 18, 2006 7:15 pm
* YIM
Top
Postby Laurent » Tue Sep 12, 2006 3:42 pm
Boleh Tanya , kejawen itu apa ya. APakah termasuk ISlam juga
Laurent
Lupa Diri
Lupa Diri
Posts: 1498
Joined: Mon Aug 14, 2006 9:57 am
Top
Postby Blackangel9 » Tue Sep 12, 2006 11:56 pm
Kejawen tuh kepercayaan yg dianut masyarakat jawa sebelum masuknya agama2 asing.
saat itu banyak terjadi sinkretisme dan menyatu dengan agama Buddha dan kemudian Hindu yg sedikit banyak makin memperkaya budaya Indonesia....
namun sayangnya kemudian masuklah Agama2 yg lainnya lagi yg malah menghinakan dan merusak BUDAYA asli Indonesia dan memaksa dengan kekerasan masyarakat Indonesia untuk pindah agama yang kemudian berakhir dengan kebodohan AKHLAK dan MORAL bangsa Indonesia yang dulunya sangat mulia
User avatar
Blackangel9
Mulai Suka
Mulai Suka
Posts: 130
Joined: Fri Aug 18, 2006 7:15 pm
* YIM
Top
Postby swatantre » Tue Sep 26, 2006 7:51 pm
Kejawen mrp slh satu kepercayaan nusantara asli yang bersumber pada ajaran keselerasan khas javanisme. Dan hal ini ada sebelum kedatangan agama2, atau plg banter sedikit waktu sebelum peradaban hindu/buddha masuk. Agama2 yg datang kemudian terbukti memperkaya ajaran ini karena keluwesan dan daya serap luar biasa kejawen berupa toleransi dan daya asimilasi yang tinggi, shg mereka bahkan berani mensinkretisasikannya. Agama2 samawi pun mempengaruhi ajaran ini secara positif. Islam disambut dg gembira oleh kejawen. Oun kristianisme. Malah, denger2, ada yang mencampurkan kejawen dg yahudi, kabala, dan agama2 tibet.
Namun sayang, kejawen, dan juga kepercayaan lainnya k8ini fogencet oleh agama mayoritas yg mengatakan bahwa itu bidah, mentyesati islam. Padahal, kejawen tak pernah mengidentikkan dan mengidentifikasikan dirinya dengan islamisme, apalagi budaya arab sebab budaya dan peradaban jawa (nusantara) sudah jauh lebih tinggi dibanding budaya gurun yang masih menyembah berhala (batu, patung, dll).
Dl kejawen, tak ada penyembahan patung, atau dewa, atau nenek moyang. Yang ada adalah penghormatan terhadapnya, sesuai dg ajaran keselarasan (harmonisme) Kejawen.
swatantre
Kecanduan
Kecanduan
Posts: 2606
Joined: Thu Jul 20, 2006 7:40 pm
Location: Tanah Suci, dalem Ka'bah
Top
Postby tjap_momed_aseli » Tue Sep 26, 2006 10:13 pm
sangat ironis melihat sekaratnya kepercayaan asli suatu daerah kemudian ada muslim yang berkata engga mungkin islam disebarkan kepada orang yang beragama
terlihat jelas sudah "bagiku agamaku bagiku agamamu" cuma isapan jempol bloon ciptaan islam
User avatar
tjap_momed_aseli
Mulai Suka
Mulai Suka
Posts: 409
Joined: Sun Aug 06, 2006 9:05 pm
Top
Postby Blackangel9 » Wed Sep 27, 2006 12:09 am
ya... betapa aku merinduhnya dengan kembalinya masa kejayaan nusantara dengan adat dan istiadat murni...
andaisaja ada yg bisa kembali membuka bathin bangsaku ini....
andai saja masih ada penghargaan terhadap adat, budaya, bahasa sendiri...
dalam pelajaran sejarah dikatakan pembodohan bangsa dimulai sejak jaman penjajahan belanda, namun kenyataannya sekarang bangsa kita lebih terpuruk daripada Suriname yg jelas lebih dijajah oleh belanda
User avatar
Blackangel9
Mulai Suka
Mulai Suka
Posts: 130
Joined: Fri Aug 18, 2006 7:15 pm
* YIM
Top
Postby tjap_momed_aseli » Wed Sep 27, 2006 12:43 am
... dan karena siapakah itu?
User avatar
tjap_momed_aseli
Mulai Suka
Mulai Suka
Posts: 409
Joined: Sun Aug 06, 2006 9:05 pm
Top
Postby swatantre » Thu Sep 28, 2006 1:16 am
Blackangel9 wrote:
dalam pelajaran sejarah dikatakan pembodohan bangsa dimulai sejak jaman penjajahan belanda, namun kenyataannya sekarang bangsa kita lebih terpuruk daripada Suriname yg jelas lebih dijajah oleh belanda
Bukan! Pembodohan dan kemunduran bukan dimulai dr jaman Belanda tp semenjak islam masuk "kertaning bumi" (ketentraman jagad majapahit) menjadi "sirna ilang", spt yg dilambangkan dl candrasengkala tahun 1400.
Majapahit roboh, dan kerajaan2 berikutnya tak ada yg mampu menyamai kejayaannya.
Anda rindu kejayaan masa depan bangsa yang sinambung dg masa lalunya? Mulailah pelajari jati diri anda sdr. Btw, Anda Jawa? Bkn pun tak jadi soal krn hampir seluruh wilayah nusantara ini mjd korban penjajahan islamofasisme yg di abad 21 ini bukannya khilaf malah mkn menjadi2 khilafahnya.
Semenjak reformasi, pr penganut kepercayaan mkn banyak yg berani terang2an mendalami kepercayaannya dan menanggalkan identitas islamnya.
Ada sedikit info, Metro Tv hr sabtu siang bsk ada acara ttg penyebaran islam dr melayu k sumbawa. Bs dijadikan tambah2 pglmn dan pembandingan sebab dl iklannya diklaim bhw islam masuk sana dg damaiiii sekaliiii, tiada pemaksaan.
swatantre
Kecanduan
Kecanduan
Posts: 2606
Joined: Thu Jul 20, 2006 7:40 pm
Location: Tanah Suci, dalem Ka'bah
Top
Postby swatantre » Thu Sep 28, 2006 1:24 am
tjap_momed_aseli wrote:sangat ironis melihat sekaratnya kepercayaan asli suatu daerah kemudian ada muslim yang berkata engga mungkin islam disebarkan kepada orang yang beragama
terlihat jelas sudah "bagiku agamaku bagiku agamamu" cuma isapan jempol bloon ciptaan islam
Oh ya, memang benar islam tidak menyebarkan agamanya pada orang yang beragama.
Hanya saja, islam beranggapan bahwa di luar agamanya, org2 belumlah beragama, jadi ya sama saja.......
Liat aja definisi agama di Ind yg sgt culun dan keliatan bner biasnya pada satu agama ttt, yakni islam: harus ada "tuhan yg maha esa" yg disembah, kitab, nabi, hari besar. dan tempat ibadah.
Ini apaaa ini, hanya orang tolol dan bgt dibutakanlah yg bisa membuat peraturan spt itu d negara yang katanya demokratis. Penyeragaman spt ini hanya ada d negara fasis, totaliter, dan atau komunis. Herannya ideologi2 itu dibenci tp kok bisa dipraktikkan dg suburnya di negeri2 islam/mayoritas berpenduduk islam ya....
swatantre
Kecanduan
Kecanduan
Posts: 2606
Joined: Thu Jul 20, 2006 7:40 pm
Location: Tanah Suci, dalem Ka'bah
Top
Postby swatantre » Thu Sep 28, 2006 1:51 am
Postingan dr negeri tetangga:
Kajian Kitab Fushush al-Hikam
Kejawen Terpengaruh Gagasan Ibn 'Araby
Jakarta, gusdur.net
Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menyatakan, ajaran Kejawen
yang sangat dikenal di wilayah Jawa, banyak terpengaruh oleh gagasan Wahdat
al-Wujud (kesatuan wujud, red) Ibn 'Araby yang tertuang dalam karyanya
Fushush al-Hikam.
"Pandangan Ibn 'Araby itu berkembang di banyak negara dan yang di Jawa
langsung terkait dengan Kejawen. Jadi, Kejawen itu seperti terpengaruh kitab
Fushush al-Hikam."
Demikian dikatakan mantan Ketua PBNU itu saat menjadi narasumber pada acara
Tadarus Ramadhan 1427 H bertema Menjadi Liberal Melalui Sufisme: Kajian
Terhadap Kitab Fushush al-Hikam karya Ibn 'Arabi yang digelar Jaringan Islam
Liberal (JIL), di Teater Utan Kayu Jl Utan Kayu No. 68 H, Utan Kayu Jakarta,
Selasa (26/09/2006) malam. Hadir juga sebagai nara sumber Guru Besar
Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Kautsar
Azhari Noor dan aktivis Jaringan Islam Liberal M. Guntur Romli.
http://gusdur. net/indonesia/ index.php? optionfiltered=com_ content&task= view&id=2556& Itemid=1
swatantre
Kecanduan
Kecanduan
Posts: 2606
Joined: Thu Jul 20, 2006 7:40 pm
Location: Tanah Suci, dalem Ka'bah
Top
Postby Laurent » Fri Sep 29, 2006 12:50 pm
Proses Islamisasi Indonesia yg sebenarnya, Silahkan Baca artikel di bwh ini :
Kontroversi Serat Darmo Gandhul: Betulkah Ki Kalam Wadi adalah Ronggo Warsito?
Masuknya Islam ke Tanah Jawa ternyata menyimpan cerita yang sungguh
luar biasa. Salah satunya terekam dalam Serat Darmo Gandhul yang
kontroversial itu. Dalam serat yang aslinya berbahasa Jawa Kuno itu
dipaparkan perjalanan beberapa wali, juga hambatan dan benturan
dengan budaya dan kepercayaan lokal.
Penulis serat ini tak menunjukkan jati diri aslinya. Ada yang menafsirkan,
pengarangnya adalah Ronggo Warsito. Ia pakai nama samaran Ki Kalam Wadi,
yang berarti rahasia atau kabar yang dirahasiakan. Ditulis dalam bentuk
prosa dengan pengkisahan yang menarik. Isi Darmo Gandhul tentu saja
mengagetkan kita yang selama ini mengira bahwa masuknya agama Islam
di Indonesia dilakukan dengan cara damai tanpa muncratan darah, terpenggalnya
kepala dan tetesan air mata. Kaburnya para pemeluk Hindu dan Budha ke berbagai
wilayah, misalnya ke Pulau Bali, ke kawasan pegunungan dan hutan rimba,
adalah salah satu pertanda bahwa mereka menghindari tindakan pembantaian
massal oleh sekelompok orang yang ingin menggulingkan kekuasaan berkedokkan
agama.
Terkait dengan kisah Wali Songo yang menyebarkan agama Islam di Pulau
Jawa, kebetulan saya ada terjemahan Serat Darmo Gandhul yang aslinya
berbahasa Jawa Kuno. Yang saya kirimkan berikut ini adalah versi yang
tidak lengkap, bersumber dari Tabloid Posmo terbitan Surabaya. Anda bisa
baca dan menilai sendiri. Hanya agar lebih enak untuk dibaca, Posmo
menyuntingnya disana-sini. Yang perlu dicatat, pembaca sendiri harus
kritis menyikapi isi cerita yang mungin amat tendensius ini.
Serat Darmo Gandhul pernah diterbitkan oleh Dahara Prize - Semarang
berukuran 15 cm x 15 cm. Berikut ini adalah tulisan tentang Serat
Darmo Gandhul yang dimuat berseri di Tabloid Posmo terbitan Surabaya.
Isi dari serat ini rasanya masih relevan dikaitkan dengan zaman sekarang,
dimana mulai bermunculan kelompok fundamentalis Islam, terorisme yang
mengatas namakan agama, dan juga kelompok-kelompok yang bermimpi untuk
mendirikan kekhalifahan Islam di negeri ini, dan juga di negara-negara
Asia Tenggara lainnya.
Selamat membaca!
Tokoh terkait:
- Darmo Gandhul - murid Ki Kalam Wadi
- Ki Kalam Wadi - penulis serat
- Raden Budi - guru Ki Kalam Wadi
- Prabu Brawijaya - Raja Majalengka (Majapahit)
- Putri Campa (Dwarawati? Dara Petak?) - permaisuri Prabu Brawijaya
- Sayid Rahmad - kemenakan Putri Campa (Sunan Ampel)
- Sayid Kramat - Sunang Bonang
- Raden Patah (Babah) - putra Prabu Brawijaya/Adipati Demak/Senapati Jimbuningrat/
Sultan Syah Alam Akbar Khalifaturrasul Amirilmukminin Tajudil Abdulhamid Khak/Sultan Adi Surya Alam di Bintoro.
- Raden Kusen (Raden Husen/Raden Arya Pecattanda) - saudara kandung Raden Patah (lain ayah)
- Ki Bandar - sahabat Sunan Bonang
- Bandung Bondowoso
- Nyai Plencing - dedemit
- Buta Locaya - raja dedemit (mantan Patih Sri Jayabaya)
- Ni Mas Ratu Pagedongan (Ni Mas Ratu Angin-Angin)
- Kyai Tunggul Wulung
- Kyai Patih
- Syech Siti Jenar
- Tumenggung Kertosono
- Sunan Giri
- Arya Damar - Bupati Palembang
- Patih Mangkurat
- Setyasena - komandan pasukan Cina Islam
- Bupati Pati
- Adipati Pengging
- Adipati Pranaraga
- Sabdo Palon
- Naya Genggong
Laurent
Lupa Diri
Lupa Diri
Posts: 1498
Joined: Mon Aug 14, 2006 9:57 am
Top
Postby Blackangel9 » Sat Sep 30, 2006 8:35 pm
apakah saat ini ada gerakan yg akan mengembalikan javanesse pada kebudayaan semula?
dan apakah kalian akan mendukungnya?
(aku mau menjadi salah satu pendukungnya)
User avatar
Blackangel9
Mulai Suka
Mulai Suka
Posts: 130
Joined: Fri Aug 18, 2006 7:15 pm
* YIM
Top
Postby swatantre » Sun Oct 01, 2006 3:58 pm
Saat ini telah banyak yg berusaha mendalami kembali Kejawen.
Di jogja, solo dan pedalaman jawa lainnya bermunculan upaya untuk paling tidak memunculkan identitas budaya jawa thd budaya asing yg menindas mereka, dl hal ini islam.
Barat tidak menindas, tapi memepet, jadi posisinya horisontal. Yg sok berkuasa dan mengatasilah yg menindas.
Itu tingkatan minimalnya, tingkat selanjutnya, setelah memunculkan identitas adalah mempreservasi dan tindakan yg lebih aktif lainnya, spt sarasehan, seminar, kumpulan rebo wagen, dll.
Saya kira d jkt jg ada perkumpulan semacam itu. Juga d seluruh pelosok jawa, sumatera, sulawesi dan kalimantan utk mempreservasi budayanya msg2 dl rangka tanggung jawab budaya thd tanah leluhurnya, tanah airnya.
Anda bs mengikuti milis2 dan forum2 d internet. Rajin2 search dan surf aja. Jg rajin2 aja cari info dr majalah2, buletin, tabloid bhs jawa/ daerah lain yg mulai marak d jkt (tp sayang kok belum smp d pelosok jawa, ya. Mungkin konsumsi utk org kota...)m atao d toko2 buku loak/ majalah bekas.
Bila anda berminat mencari alamat penghayat, bisa cari di depag atau situs lain (searching aja ya).
Tapi bila anda hanya berminat thd kebudayaan lokal (mis jawa), rajin2lah baca sejarah dan artikel terkait ttg kebudayaan, menulislah lwt blog ato diskusi ato forum, publikasikan tulisan itu, dan dg demikian anda telah bergabung dg gelombang sejarah kebangkitan kembali kebudayaan nusantara yg menopang kebudayaan indonesia. Itu niscaya!!
swatantre
Kecanduan
Kecanduan
Posts: 2606
Joined: Thu Jul 20, 2006 7:40 pm
Location: Tanah Suci, dalem Ka'bah
Top
Postby taoge » Sun Oct 01, 2006 11:42 pm
Kejawen yg gmna seh ? contohnya dunk...? kalo kayak percaya ma nyi lioro kidul gituan kejawen bukan? macam myth myth jawa n wejangan wejangan org tua gituan kejawen bukan?
taoge
Pandangan Pertama
Pandangan Pertama
Posts: 20
Joined: Tue Sep 26, 2006 6:02 pm
Location: lumayan amanlah dr jangkauan teroris
Top
Postby Laurent » Mon Oct 02, 2006 9:33 am
Bgm reaksi FPI, MMI, HTI terhadap fenomena ini
Laurent
Lupa Diri
Lupa Diri
Posts: 1498
Joined: Mon Aug 14, 2006 9:57 am
Top
Postby swatantre » Mon Oct 02, 2006 3:00 pm
taoge. wrote:Kejawen yg gmna seh ? contohnya dunk...? kalo kayak percaya ma nyi lioro kidul gituan kejawen bukan? macam myth myth jawa n wejangan wejangan org tua gituan kejawen bukan?
Wah kejawen tu bkn kaya gituan.
Kita terlalu disesatkan ama kampanye yg menghinakan sejarah dan kebudayaan kita sendiri.
Tar, org pake blangkon, keris, bakar menyan dikit2 kejawen....
Tar, dukun dibilang kejawen.
Harap bedakan mistisisme dg klenik.
Dalam mistisisme, ada mitos dan klenik yg justru mengotori jalan mistis kejawen itu sdr. Inti ajaran kejawen bukan itu. Tapi Harmonisme. Dan mistisisme mrp jalan perenungan dan penyelidikan ke dalam diri. Dan ini bs dilakukan siapa aja tak peduli agama apa atau suku apa sebab jalan mistis ini menafikkan identitas (suku, agama, dll).
Laurent wrote:Bgm reaksi FPI, MMI, HTI terhadap fenomena ini
Walah, jangankan ama mereka, ama sesama org islam aja masih disalahmengerti, yang sesatlah yang apalah...
Apalah lg org2 yg sudah diracuni bisa arab itu...
Kalo bisanya bt mereka sdr sih gak jadi masalah, tapi ini punya bisa disebar2.
Ini yg bikin ind rusak dan saya sedih..
swatantre
Kecanduan
Kecanduan
Posts: 2606
Joined: Thu Jul 20, 2006 7:40 pm
Location: Tanah Suci, dalem Ka'bah
Top
Postby Blackangel9 » Thu Oct 19, 2006 9:46 pm
WAOHHH swatantre...
kamu begitu menguasai berita mengenai kejawen
mungkin kamu adalah salah satu penggerak kebangkitan budaya bangsa kita yg murni ini
aku berharap kamu sukses dalam langkahmu
dan andaikan aku bisa mendukung?
User avatar
Blackangel9
Mulai Suka
Mulai Suka
Posts: 130
Joined: Fri Aug 18, 2006 7:15 pm
* YIM
Top
Postby reggie » Thu Oct 19, 2006 11:34 pm
gimana dengan daerah lainnya, spt mentawai, batak, nias, irian, dll, yang 'dirusak' kristen. apa sebaliknya dikembalikan jadi kejawen, budaya bangsa kita yg murni ...
eh..., itu mah ga ada hubungannya dengan kejawen ya...
;p
User avatar
reggie
Banned
Posts: 2187
Joined: Wed Dec 28, 2005 8:48 pm
Top
Postby dreamtheater » Thu Oct 19, 2006 11:57 pm
reggie wrote:gimana dengan daerah lainnya, spt mentawai, batak, nias, irian, dll, yang 'dirusak' kristen. apa sebaliknya dikembalikan jadi kejawen, budaya bangsa kita yg murni ...
eh..., itu mah ga ada hubungannya dengan kejawen ya...
;p
waduh bro.. setahu gw sih kristen ga pernah merusak adat setempat, karena kristen adalah iman kepada Kristus, dan bukan tata cara pemerintahan, berpakaian, politik, dagang, halal, haram dsbnya seperti diislam. Kayak irian mereka kristen tapi budayanya tetap lekang, dikristen ga ada larangan untuk menghentikan koteka dan makan babi, dibatak juga.. justru yang luntur adalah batak islamnya karena sudah ga makan babi yang merupakan bagian daripada adat istiadat batak. kalo ga salah babi dipakai ditiap pesta adat batak yang original. Nias juga sami mawon, kekristenan disana juga ga merusak adat original setempat. Kalo soal tidak menyembah patung atawa benda2 mistik itu jelas konsekwensi ajaran but still ga merubah adat istiadat yang mendasar.
gitu lho bro..
eh..., itu mah ga ada hubungannya dengan kejawen ya... sorry ikutan oot! :lol: :lol:
User avatar
dreamtheater
Kecanduan
Kecanduan
Posts: 3083
Joined: Thu Mar 30, 2006 1:49 am
Location: Langit ke 7
http://indonesia.faithfreedom.org/forum/bangkitlah-kejawen-t4861/
Postby Blackangel9 » Thu Aug 24, 2006 12:15 am
sempat aku pelajari sedikit filosofi Kejawen
dimanakah jejaknya saat ini
AGAMA asli rakyat jawa yg saat ini dilupakan
banyak anak cucunya yg sudah lupa akan budaya
meninggalkan jejak kemuliaan nenek moyang
menuju kehancuran dengan mengagungkan "Identitas Asing"
semoga teman2 yg menbaca ini akan berjuang dan bersatu untuk menegakkan kembali KEMULIAAN TANAH JAWI
User avatar
Blackangel9
Mulai Suka
Mulai Suka
Posts: 130
Joined: Fri Aug 18, 2006 7:15 pm
* YIM
Top
Postby Laurent » Tue Sep 12, 2006 3:42 pm
Boleh Tanya , kejawen itu apa ya. APakah termasuk ISlam juga
Laurent
Lupa Diri
Lupa Diri
Posts: 1498
Joined: Mon Aug 14, 2006 9:57 am
Top
Postby Blackangel9 » Tue Sep 12, 2006 11:56 pm
Kejawen tuh kepercayaan yg dianut masyarakat jawa sebelum masuknya agama2 asing.
saat itu banyak terjadi sinkretisme dan menyatu dengan agama Buddha dan kemudian Hindu yg sedikit banyak makin memperkaya budaya Indonesia....
namun sayangnya kemudian masuklah Agama2 yg lainnya lagi yg malah menghinakan dan merusak BUDAYA asli Indonesia dan memaksa dengan kekerasan masyarakat Indonesia untuk pindah agama yang kemudian berakhir dengan kebodohan AKHLAK dan MORAL bangsa Indonesia yang dulunya sangat mulia
User avatar
Blackangel9
Mulai Suka
Mulai Suka
Posts: 130
Joined: Fri Aug 18, 2006 7:15 pm
* YIM
Top
Postby swatantre » Tue Sep 26, 2006 7:51 pm
Kejawen mrp slh satu kepercayaan nusantara asli yang bersumber pada ajaran keselerasan khas javanisme. Dan hal ini ada sebelum kedatangan agama2, atau plg banter sedikit waktu sebelum peradaban hindu/buddha masuk. Agama2 yg datang kemudian terbukti memperkaya ajaran ini karena keluwesan dan daya serap luar biasa kejawen berupa toleransi dan daya asimilasi yang tinggi, shg mereka bahkan berani mensinkretisasikannya. Agama2 samawi pun mempengaruhi ajaran ini secara positif. Islam disambut dg gembira oleh kejawen. Oun kristianisme. Malah, denger2, ada yang mencampurkan kejawen dg yahudi, kabala, dan agama2 tibet.
Namun sayang, kejawen, dan juga kepercayaan lainnya k8ini fogencet oleh agama mayoritas yg mengatakan bahwa itu bidah, mentyesati islam. Padahal, kejawen tak pernah mengidentikkan dan mengidentifikasikan dirinya dengan islamisme, apalagi budaya arab sebab budaya dan peradaban jawa (nusantara) sudah jauh lebih tinggi dibanding budaya gurun yang masih menyembah berhala (batu, patung, dll).
Dl kejawen, tak ada penyembahan patung, atau dewa, atau nenek moyang. Yang ada adalah penghormatan terhadapnya, sesuai dg ajaran keselarasan (harmonisme) Kejawen.
swatantre
Kecanduan
Kecanduan
Posts: 2606
Joined: Thu Jul 20, 2006 7:40 pm
Location: Tanah Suci, dalem Ka'bah
Top
Postby tjap_momed_aseli » Tue Sep 26, 2006 10:13 pm
sangat ironis melihat sekaratnya kepercayaan asli suatu daerah kemudian ada muslim yang berkata engga mungkin islam disebarkan kepada orang yang beragama
terlihat jelas sudah "bagiku agamaku bagiku agamamu" cuma isapan jempol bloon ciptaan islam
User avatar
tjap_momed_aseli
Mulai Suka
Mulai Suka
Posts: 409
Joined: Sun Aug 06, 2006 9:05 pm
Top
Postby Blackangel9 » Wed Sep 27, 2006 12:09 am
ya... betapa aku merinduhnya dengan kembalinya masa kejayaan nusantara dengan adat dan istiadat murni...
andaisaja ada yg bisa kembali membuka bathin bangsaku ini....
andai saja masih ada penghargaan terhadap adat, budaya, bahasa sendiri...
dalam pelajaran sejarah dikatakan pembodohan bangsa dimulai sejak jaman penjajahan belanda, namun kenyataannya sekarang bangsa kita lebih terpuruk daripada Suriname yg jelas lebih dijajah oleh belanda
User avatar
Blackangel9
Mulai Suka
Mulai Suka
Posts: 130
Joined: Fri Aug 18, 2006 7:15 pm
* YIM
Top
Postby tjap_momed_aseli » Wed Sep 27, 2006 12:43 am
... dan karena siapakah itu?
User avatar
tjap_momed_aseli
Mulai Suka
Mulai Suka
Posts: 409
Joined: Sun Aug 06, 2006 9:05 pm
Top
Postby swatantre » Thu Sep 28, 2006 1:16 am
Blackangel9 wrote:
dalam pelajaran sejarah dikatakan pembodohan bangsa dimulai sejak jaman penjajahan belanda, namun kenyataannya sekarang bangsa kita lebih terpuruk daripada Suriname yg jelas lebih dijajah oleh belanda
Bukan! Pembodohan dan kemunduran bukan dimulai dr jaman Belanda tp semenjak islam masuk "kertaning bumi" (ketentraman jagad majapahit) menjadi "sirna ilang", spt yg dilambangkan dl candrasengkala tahun 1400.
Majapahit roboh, dan kerajaan2 berikutnya tak ada yg mampu menyamai kejayaannya.
Anda rindu kejayaan masa depan bangsa yang sinambung dg masa lalunya? Mulailah pelajari jati diri anda sdr. Btw, Anda Jawa? Bkn pun tak jadi soal krn hampir seluruh wilayah nusantara ini mjd korban penjajahan islamofasisme yg di abad 21 ini bukannya khilaf malah mkn menjadi2 khilafahnya.
Semenjak reformasi, pr penganut kepercayaan mkn banyak yg berani terang2an mendalami kepercayaannya dan menanggalkan identitas islamnya.
Ada sedikit info, Metro Tv hr sabtu siang bsk ada acara ttg penyebaran islam dr melayu k sumbawa. Bs dijadikan tambah2 pglmn dan pembandingan sebab dl iklannya diklaim bhw islam masuk sana dg damaiiii sekaliiii, tiada pemaksaan.
swatantre
Kecanduan
Kecanduan
Posts: 2606
Joined: Thu Jul 20, 2006 7:40 pm
Location: Tanah Suci, dalem Ka'bah
Top
Postby swatantre » Thu Sep 28, 2006 1:24 am
tjap_momed_aseli wrote:sangat ironis melihat sekaratnya kepercayaan asli suatu daerah kemudian ada muslim yang berkata engga mungkin islam disebarkan kepada orang yang beragama
terlihat jelas sudah "bagiku agamaku bagiku agamamu" cuma isapan jempol bloon ciptaan islam
Oh ya, memang benar islam tidak menyebarkan agamanya pada orang yang beragama.
Hanya saja, islam beranggapan bahwa di luar agamanya, org2 belumlah beragama, jadi ya sama saja.......
Liat aja definisi agama di Ind yg sgt culun dan keliatan bner biasnya pada satu agama ttt, yakni islam: harus ada "tuhan yg maha esa" yg disembah, kitab, nabi, hari besar. dan tempat ibadah.
Ini apaaa ini, hanya orang tolol dan bgt dibutakanlah yg bisa membuat peraturan spt itu d negara yang katanya demokratis. Penyeragaman spt ini hanya ada d negara fasis, totaliter, dan atau komunis. Herannya ideologi2 itu dibenci tp kok bisa dipraktikkan dg suburnya di negeri2 islam/mayoritas berpenduduk islam ya....
swatantre
Kecanduan
Kecanduan
Posts: 2606
Joined: Thu Jul 20, 2006 7:40 pm
Location: Tanah Suci, dalem Ka'bah
Top
Postby swatantre » Thu Sep 28, 2006 1:51 am
Postingan dr negeri tetangga:
Kajian Kitab Fushush al-Hikam
Kejawen Terpengaruh Gagasan Ibn 'Araby
Jakarta, gusdur.net
Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menyatakan, ajaran Kejawen
yang sangat dikenal di wilayah Jawa, banyak terpengaruh oleh gagasan Wahdat
al-Wujud (kesatuan wujud, red) Ibn 'Araby yang tertuang dalam karyanya
Fushush al-Hikam.
"Pandangan Ibn 'Araby itu berkembang di banyak negara dan yang di Jawa
langsung terkait dengan Kejawen. Jadi, Kejawen itu seperti terpengaruh kitab
Fushush al-Hikam."
Demikian dikatakan mantan Ketua PBNU itu saat menjadi narasumber pada acara
Tadarus Ramadhan 1427 H bertema Menjadi Liberal Melalui Sufisme: Kajian
Terhadap Kitab Fushush al-Hikam karya Ibn 'Arabi yang digelar Jaringan Islam
Liberal (JIL), di Teater Utan Kayu Jl Utan Kayu No. 68 H, Utan Kayu Jakarta,
Selasa (26/09/2006) malam. Hadir juga sebagai nara sumber Guru Besar
Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Kautsar
Azhari Noor dan aktivis Jaringan Islam Liberal M. Guntur Romli.
http://gusdur. net/indonesia/ index.php? optionfiltered=com_ content&task= view&id=2556& Itemid=1
swatantre
Kecanduan
Kecanduan
Posts: 2606
Joined: Thu Jul 20, 2006 7:40 pm
Location: Tanah Suci, dalem Ka'bah
Top
Postby Laurent » Fri Sep 29, 2006 12:50 pm
Proses Islamisasi Indonesia yg sebenarnya, Silahkan Baca artikel di bwh ini :
Kontroversi Serat Darmo Gandhul: Betulkah Ki Kalam Wadi adalah Ronggo Warsito?
Masuknya Islam ke Tanah Jawa ternyata menyimpan cerita yang sungguh
luar biasa. Salah satunya terekam dalam Serat Darmo Gandhul yang
kontroversial itu. Dalam serat yang aslinya berbahasa Jawa Kuno itu
dipaparkan perjalanan beberapa wali, juga hambatan dan benturan
dengan budaya dan kepercayaan lokal.
Penulis serat ini tak menunjukkan jati diri aslinya. Ada yang menafsirkan,
pengarangnya adalah Ronggo Warsito. Ia pakai nama samaran Ki Kalam Wadi,
yang berarti rahasia atau kabar yang dirahasiakan. Ditulis dalam bentuk
prosa dengan pengkisahan yang menarik. Isi Darmo Gandhul tentu saja
mengagetkan kita yang selama ini mengira bahwa masuknya agama Islam
di Indonesia dilakukan dengan cara damai tanpa muncratan darah, terpenggalnya
kepala dan tetesan air mata. Kaburnya para pemeluk Hindu dan Budha ke berbagai
wilayah, misalnya ke Pulau Bali, ke kawasan pegunungan dan hutan rimba,
adalah salah satu pertanda bahwa mereka menghindari tindakan pembantaian
massal oleh sekelompok orang yang ingin menggulingkan kekuasaan berkedokkan
agama.
Terkait dengan kisah Wali Songo yang menyebarkan agama Islam di Pulau
Jawa, kebetulan saya ada terjemahan Serat Darmo Gandhul yang aslinya
berbahasa Jawa Kuno. Yang saya kirimkan berikut ini adalah versi yang
tidak lengkap, bersumber dari Tabloid Posmo terbitan Surabaya. Anda bisa
baca dan menilai sendiri. Hanya agar lebih enak untuk dibaca, Posmo
menyuntingnya disana-sini. Yang perlu dicatat, pembaca sendiri harus
kritis menyikapi isi cerita yang mungin amat tendensius ini.
Serat Darmo Gandhul pernah diterbitkan oleh Dahara Prize - Semarang
berukuran 15 cm x 15 cm. Berikut ini adalah tulisan tentang Serat
Darmo Gandhul yang dimuat berseri di Tabloid Posmo terbitan Surabaya.
Isi dari serat ini rasanya masih relevan dikaitkan dengan zaman sekarang,
dimana mulai bermunculan kelompok fundamentalis Islam, terorisme yang
mengatas namakan agama, dan juga kelompok-kelompok yang bermimpi untuk
mendirikan kekhalifahan Islam di negeri ini, dan juga di negara-negara
Asia Tenggara lainnya.
Selamat membaca!
Tokoh terkait:
- Darmo Gandhul - murid Ki Kalam Wadi
- Ki Kalam Wadi - penulis serat
- Raden Budi - guru Ki Kalam Wadi
- Prabu Brawijaya - Raja Majalengka (Majapahit)
- Putri Campa (Dwarawati? Dara Petak?) - permaisuri Prabu Brawijaya
- Sayid Rahmad - kemenakan Putri Campa (Sunan Ampel)
- Sayid Kramat - Sunang Bonang
- Raden Patah (Babah) - putra Prabu Brawijaya/Adipati Demak/Senapati Jimbuningrat/
Sultan Syah Alam Akbar Khalifaturrasul Amirilmukminin Tajudil Abdulhamid Khak/Sultan Adi Surya Alam di Bintoro.
- Raden Kusen (Raden Husen/Raden Arya Pecattanda) - saudara kandung Raden Patah (lain ayah)
- Ki Bandar - sahabat Sunan Bonang
- Bandung Bondowoso
- Nyai Plencing - dedemit
- Buta Locaya - raja dedemit (mantan Patih Sri Jayabaya)
- Ni Mas Ratu Pagedongan (Ni Mas Ratu Angin-Angin)
- Kyai Tunggul Wulung
- Kyai Patih
- Syech Siti Jenar
- Tumenggung Kertosono
- Sunan Giri
- Arya Damar - Bupati Palembang
- Patih Mangkurat
- Setyasena - komandan pasukan Cina Islam
- Bupati Pati
- Adipati Pengging
- Adipati Pranaraga
- Sabdo Palon
- Naya Genggong
Laurent
Lupa Diri
Lupa Diri
Posts: 1498
Joined: Mon Aug 14, 2006 9:57 am
Top
Postby Blackangel9 » Sat Sep 30, 2006 8:35 pm
apakah saat ini ada gerakan yg akan mengembalikan javanesse pada kebudayaan semula?
dan apakah kalian akan mendukungnya?
(aku mau menjadi salah satu pendukungnya)
User avatar
Blackangel9
Mulai Suka
Mulai Suka
Posts: 130
Joined: Fri Aug 18, 2006 7:15 pm
* YIM
Top
Postby swatantre » Sun Oct 01, 2006 3:58 pm
Saat ini telah banyak yg berusaha mendalami kembali Kejawen.
Di jogja, solo dan pedalaman jawa lainnya bermunculan upaya untuk paling tidak memunculkan identitas budaya jawa thd budaya asing yg menindas mereka, dl hal ini islam.
Barat tidak menindas, tapi memepet, jadi posisinya horisontal. Yg sok berkuasa dan mengatasilah yg menindas.
Itu tingkatan minimalnya, tingkat selanjutnya, setelah memunculkan identitas adalah mempreservasi dan tindakan yg lebih aktif lainnya, spt sarasehan, seminar, kumpulan rebo wagen, dll.
Saya kira d jkt jg ada perkumpulan semacam itu. Juga d seluruh pelosok jawa, sumatera, sulawesi dan kalimantan utk mempreservasi budayanya msg2 dl rangka tanggung jawab budaya thd tanah leluhurnya, tanah airnya.
Anda bs mengikuti milis2 dan forum2 d internet. Rajin2 search dan surf aja. Jg rajin2 aja cari info dr majalah2, buletin, tabloid bhs jawa/ daerah lain yg mulai marak d jkt (tp sayang kok belum smp d pelosok jawa, ya. Mungkin konsumsi utk org kota...)m atao d toko2 buku loak/ majalah bekas.
Bila anda berminat mencari alamat penghayat, bisa cari di depag atau situs lain (searching aja ya).
Tapi bila anda hanya berminat thd kebudayaan lokal (mis jawa), rajin2lah baca sejarah dan artikel terkait ttg kebudayaan, menulislah lwt blog ato diskusi ato forum, publikasikan tulisan itu, dan dg demikian anda telah bergabung dg gelombang sejarah kebangkitan kembali kebudayaan nusantara yg menopang kebudayaan indonesia. Itu niscaya!!
swatantre
Kecanduan
Kecanduan
Posts: 2606
Joined: Thu Jul 20, 2006 7:40 pm
Location: Tanah Suci, dalem Ka'bah
Top
Postby taoge » Sun Oct 01, 2006 11:42 pm
Kejawen yg gmna seh ? contohnya dunk...? kalo kayak percaya ma nyi lioro kidul gituan kejawen bukan? macam myth myth jawa n wejangan wejangan org tua gituan kejawen bukan?
taoge
Pandangan Pertama
Pandangan Pertama
Posts: 20
Joined: Tue Sep 26, 2006 6:02 pm
Location: lumayan amanlah dr jangkauan teroris
Top
Postby Laurent » Mon Oct 02, 2006 9:33 am
Bgm reaksi FPI, MMI, HTI terhadap fenomena ini
Laurent
Lupa Diri
Lupa Diri
Posts: 1498
Joined: Mon Aug 14, 2006 9:57 am
Top
Postby swatantre » Mon Oct 02, 2006 3:00 pm
taoge. wrote:Kejawen yg gmna seh ? contohnya dunk...? kalo kayak percaya ma nyi lioro kidul gituan kejawen bukan? macam myth myth jawa n wejangan wejangan org tua gituan kejawen bukan?
Wah kejawen tu bkn kaya gituan.
Kita terlalu disesatkan ama kampanye yg menghinakan sejarah dan kebudayaan kita sendiri.
Tar, org pake blangkon, keris, bakar menyan dikit2 kejawen....
Tar, dukun dibilang kejawen.
Harap bedakan mistisisme dg klenik.
Dalam mistisisme, ada mitos dan klenik yg justru mengotori jalan mistis kejawen itu sdr. Inti ajaran kejawen bukan itu. Tapi Harmonisme. Dan mistisisme mrp jalan perenungan dan penyelidikan ke dalam diri. Dan ini bs dilakukan siapa aja tak peduli agama apa atau suku apa sebab jalan mistis ini menafikkan identitas (suku, agama, dll).
Laurent wrote:Bgm reaksi FPI, MMI, HTI terhadap fenomena ini
Walah, jangankan ama mereka, ama sesama org islam aja masih disalahmengerti, yang sesatlah yang apalah...
Apalah lg org2 yg sudah diracuni bisa arab itu...
Kalo bisanya bt mereka sdr sih gak jadi masalah, tapi ini punya bisa disebar2.
Ini yg bikin ind rusak dan saya sedih..
swatantre
Kecanduan
Kecanduan
Posts: 2606
Joined: Thu Jul 20, 2006 7:40 pm
Location: Tanah Suci, dalem Ka'bah
Top
Postby Blackangel9 » Thu Oct 19, 2006 9:46 pm
WAOHHH swatantre...
kamu begitu menguasai berita mengenai kejawen
mungkin kamu adalah salah satu penggerak kebangkitan budaya bangsa kita yg murni ini
aku berharap kamu sukses dalam langkahmu
dan andaikan aku bisa mendukung?
User avatar
Blackangel9
Mulai Suka
Mulai Suka
Posts: 130
Joined: Fri Aug 18, 2006 7:15 pm
* YIM
Top
Postby reggie » Thu Oct 19, 2006 11:34 pm
gimana dengan daerah lainnya, spt mentawai, batak, nias, irian, dll, yang 'dirusak' kristen. apa sebaliknya dikembalikan jadi kejawen, budaya bangsa kita yg murni ...
eh..., itu mah ga ada hubungannya dengan kejawen ya...
;p
User avatar
reggie
Banned
Posts: 2187
Joined: Wed Dec 28, 2005 8:48 pm
Top
Postby dreamtheater » Thu Oct 19, 2006 11:57 pm
reggie wrote:gimana dengan daerah lainnya, spt mentawai, batak, nias, irian, dll, yang 'dirusak' kristen. apa sebaliknya dikembalikan jadi kejawen, budaya bangsa kita yg murni ...
eh..., itu mah ga ada hubungannya dengan kejawen ya...
;p
waduh bro.. setahu gw sih kristen ga pernah merusak adat setempat, karena kristen adalah iman kepada Kristus, dan bukan tata cara pemerintahan, berpakaian, politik, dagang, halal, haram dsbnya seperti diislam. Kayak irian mereka kristen tapi budayanya tetap lekang, dikristen ga ada larangan untuk menghentikan koteka dan makan babi, dibatak juga.. justru yang luntur adalah batak islamnya karena sudah ga makan babi yang merupakan bagian daripada adat istiadat batak. kalo ga salah babi dipakai ditiap pesta adat batak yang original. Nias juga sami mawon, kekristenan disana juga ga merusak adat original setempat. Kalo soal tidak menyembah patung atawa benda2 mistik itu jelas konsekwensi ajaran but still ga merubah adat istiadat yang mendasar.
gitu lho bro..
eh..., itu mah ga ada hubungannya dengan kejawen ya... sorry ikutan oot! :lol: :lol:
User avatar
dreamtheater
Kecanduan
Kecanduan
Posts: 3083
Joined: Thu Mar 30, 2006 1:49 am
Location: Langit ke 7
http://indonesia.faithfreedom.org/forum/bangkitlah-kejawen-t4861/
Comments
Post a Comment