Tangguh (Perkiraan Masa Pembuatan) Keris
Seorang teman menangguh bawa keris Nogo Kikik Pamor Melati Tumpuk seperti pada gambar disamping, dengan menyebut sebagai tangguh guling majapahit, lucunya ketika saya coba mencari referensi tentang tangguh guling majapahit di internet tidak ada rangkaian kata yang sama di google search yang menyebutkan tentang tangguh guling majapahit, yang ada adalah guling mataram :)
Mungkin dengan menulis ini akan memudahkan blog ini di cari oleh mesin pencari dengan pencarian kata "tangguh guling majapahit" :)
Konon keris tangguh guling majapahit ini banyak dicari, betulkah begitu? :)
Untuk itu, ada baiknya saya kutipkan bagian dari artikel tentang Istilah Keris dari Web Java Keris berikut ini adalah kutipannya :
Tangguh arti harfiahnya adalah perkiraan atau taksiran. Dalam dunia perkerisan maksudnya adalah perkiraan zaman pembuatan bilah keris, perkiraan tempat pembuatan, atau gaya pembuatannya.
Mungkin dengan menulis ini akan memudahkan blog ini di cari oleh mesin pencari dengan pencarian kata "tangguh guling majapahit" :)
Konon keris tangguh guling majapahit ini banyak dicari, betulkah begitu? :)
Untuk itu, ada baiknya saya kutipkan bagian dari artikel tentang Istilah Keris dari Web Java Keris berikut ini adalah kutipannya :
Tangguh arti harfiahnya adalah perkiraan atau taksiran. Dalam dunia perkerisan maksudnya adalah perkiraan zaman pembuatan bilah keris, perkiraan tempat pembuatan, atau gaya pembuatannya.
Karena hanya merupakan perkiraan, me-nangguh keris bisa saja salah atau keliru. Kalau sebilah keris disebut tangguh Blambangan, padahal sebenarnya tangguh Majapahit, orang akan memaklumi kekeliruan tersebut, karena bentuk keris dari kedua tangguh itu memang mirip. Tetapi jika sebuah keris buatan baru di-tangguh keris Jenggala, maka jelas ia bukan seorang ahli tangguh yang baik.
Walaupun sebuah perkiraan, tidak sembarang orang bisa menentukan tangguh keris. Untuk itu ia perlu belajar dari seorang ahli tangguh, dan mengamati secara cermat ribuan bilah keris. Ia juga harus memiliki photographic memory yang kuat.
Mas Ngabehi Wirasoekadga, abdidalem Keraton Kasunanan Surakarta, dalam bukunya Panangguhing Duwung (Sadubudi, Solo, 1955) membagi tangguh keris menjadi 20 tangguh. Ia tidak menyebut tentang tangguh Yogyakarta, melainkan tangguh Ngenta-enta, yang terletak di dekat Yogya. Keduapuluh tangguh itu adalah:
Walaupun sebuah perkiraan, tidak sembarang orang bisa menentukan tangguh keris. Untuk itu ia perlu belajar dari seorang ahli tangguh, dan mengamati secara cermat ribuan bilah keris. Ia juga harus memiliki photographic memory yang kuat.
Mas Ngabehi Wirasoekadga, abdidalem Keraton Kasunanan Surakarta, dalam bukunya Panangguhing Duwung (Sadubudi, Solo, 1955) membagi tangguh keris menjadi 20 tangguh. Ia tidak menyebut tentang tangguh Yogyakarta, melainkan tangguh Ngenta-enta, yang terletak di dekat Yogya. Keduapuluh tangguh itu adalah:
- Pajajaran
- Tuban
- Madura
- Blambangan
- Majapahit
- Sedayu
- Jenu
- Tiris-dayu
- Setra-banyu
- Madiun
- Demak
- Kudus
- Cirebon
- Pajang
- Pajang
- Mataram
- Ngenta-enta,Yogyakarta
- Kartasura
- Surakarta
Sementara itu Bambang Harsrinuksmo dalam Ensiklopedi Keris (Gramedia, Jakarta 2004) membagi periodisasi keris menjadi 22 tangguh, yaitu:
- Tangguh Segaluh
- Tangguh Pajajaran
- Tangguh Kahuripan
- Tangguh Jenggala
- Tangguh Singasari
- Tangguh Majapahit
- Tangguh Madura
- Tangguh Blambangan
- Tangguh Sedayu
- Tangguh Tuban
- Tangguh Sendang
- Tangguh Pengging
- Tangguh Demak
- Tangguh Panjang
- Tangguh Madiun
- Tangguh Koripan
- Tangguh Mataram Senopaten
- Mataram Sultan Agung
- Mataram Amangkuratan
- Tangguh Cirebon
- Tangguh Surakarta
- Tangguh Yogyakarta
Sumber : http://www.geocities.ws/javakeris/istilah.htm
Comments
Post a Comment